IMG-LOGO
Polinema

Dosen dan Mahasiswa Teknik Mesin Polinema PSDKU Kediri Pamerkan Teknologi Tepat Guna (TTG) Pengolah Jamu Herbal

Tim D4KOBI NEWS BIKBP - August 8, 2024
IMG Mahasiswa Polinema pemenang lomba Inotek Kediri dan para undangan berfoto bersama seusai menerima piala di Kediri Town Square.

Seperti namanya, Inovasi Teknologi (Inotek Expo) Kota Kediri 2023 merupakan acara penampilan hasil karya inovasi dari masyarakat Kota Kediri.

Acara yang diselenggarakan pada 2-3 Oktober 2023 itu juga menampilkan inovasi dari mahasiswa dan dosen.

Pada acara kali ini, mahasiswa teknik mesin Polinema PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama) Kediri memperoleh juara II dan juara harapan I. Selain mahasiswa, ada inovator yang meraih juara. Hadiah itu diberikan langsung oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Inotek Expo merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Dinas Bappeda Kota Kediri. Diketuai Chevy Ning Suyudi, acara itu diselenggarakan di hall Kediri Town Square (Ketos).

Acara tahun 2023 ini dihadiri para pemenang inovator Inotek, dosen, dan mahasiswa di Kota Kediri. Salah seorang dosen Prodi Teknik Mesin Polinema Kampus Kediri menampilkan hasil TTG ”Mesin Pengolah Jamu Herbal”.

TTG tersebut merupakan luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diketuai Riswan Eko W. Susanto, dengan empat anggota pengabdi. Yakni, A. Dony Mutiara B., Yohan Bahtiar, Setyo Rojikin, dan Miftakhul Huda. Juga, beberapa mahasiswa prodi teknik mesin.

 

TTG Mesin Pengolah Jamu Herbal

TTG mesin pengolah jamu herbal merupakan luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM). Mesin itu menjadi solusi yang ditawarkan khususnya untuk UMKM Yayasan Wahyu Alam yang diketuai oleh Yuwono. Kegiatan pengabdian itu dilaksanakan di Jalam Toga-Kleco, Kelurahan Banaran, Kediri, pada Maret 2023 sampai Oktober 2023. 

”Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan pelaku UMKM dan masyarakat sekitar,” kata Yuwono, pemilik UMKM Yayasan Wahyu Alam.

Pada awalnya, proses pengelolaan tanaman jamu herbal masih bersifat manual. Dengan begitu, proses produksi membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya produksi yang cukup besar. Hal itulah yang menjadi permasalahan utama bagi mitra UMKM. 

Dengan adanya TTG mesin pengolah jamu itu, diharapkan dapat mempercepat proses produksi dan memperbanyak hasil produksi. 

Selain itu, mesin pengolah jamu itu dapat digunakan untuk 2 proses sekaligus. Yaitu, pencacahan dan penggilingan. Sebelumnya, dua proses tersebut dilakukan secara bergantian karena tenaga kerja yang terbatas.

Dengan mesin TTG, proses pencacahan dan penggilingan hanya membutuhkan waktu 20 menit per kilogram. Karena itu,  dalam sehari diperoleh 20 kg produk, dan ini memakan waktu lebih cepat 10 menit per kilogramnya. Hasilnya, produk meningkat menjadi 40 kg per hari.

Terdapat dua kegiatan yang dilakukan ketua pengabdian. Yaitu, penyerahan TTG dan pendampingan penggunaan TTG. Kegiatan pendampingan itu dimaksudkan agar mitra UMKM dapat mengoperasikan dan melakukan perawatan mesin dengan teknik yang sederhana.  

”Saya berharap kegiatan pengabdian ini dilanjutkan dan dapat memberikan manfaat serta peningkatan produksi pada masyarakat yang lain,” ujar Yuwono.